7 Pelajaran dari Puasa Ramadhan Untuk Tax Auditor

Bulan puasa sebentar lagi usai. Waktu sebulan ternyata tidak lama. Meskipun puasa di bulan Ramadhan pada dasarnya adalah ibadah bagi muslim, tetapi banyak pelajaran yang dapat diambil oleh Tax Auditor darinya untuk diaplikasikan dalam pekerjaannya sehari-hari, seperti berikut ini : 

  1. Kejujuran. Tidak ada keraguan, puasa melatih kita jujur. Kita benar-benar menyelesaikan puasa walaupun bisa saja kita berpura-pura sedang berpuasa, padahal nyatanya tidak. Tax Auditor dapat mengambil pelajaran dari puasa untuk selalu bersikap jujur dan adil saat bertugas. Tidak sampai merugikan atau menguntungkan satu pihak hanya karena kepentingan sendiri.
  2. Tepat Waktu. Saat puasa, kita diharuskan sahur dan berbuka dalam rentang waktu yang pasti. Tax Auditor juga memiliki rentang waktu yang sudah ditentukan untuk menyelesaikan tugasnya. Setelah terbiasa berpuasa, Tax Auditor dapat mengambil pelajaran untuk mengelola waktunya dengan lebih efektif.
  3. Peka. Saat berpuasa kita merasakan sulitnya orang yang kekurangan. Puasa melatih kita untuk peka terhadap orang lain. Dalam bekerja, Tax Auditor tidak bisa dipisahkan dari kerja tim. Kepekaan atas lingkungan tim adalah esensial untuk efektivitas pekerjaan. Deteksi masalah sejak dini dapat mencegah kerugian di masa depan. Itu tidak dapat dicapai kecuali dengan kepekaan yang terlatih, untuk merasai lingkungan sekitar, terutama tim kita.
  4. Siap Membantu. Di bulan Ramadhan, amat dianjurkan membantu sesama. Kita diajarkan untuk saling membantu dengan lingkungan di sekitar kita. Saling membantu adalah kualitas yang sangat diperlukan dalam kerja tim. Efektivitas kerja tim Tax Auditor akan tercapai bila masing-masing unsur dalam tim itu siap saling membantu untuk menuntaskan pekerjaan.
  5. Bersemangat. Puasa Ramadhan menjanjikan pahala yang besar bila kita mau banyak beribadah. Hal ini menyebabkan kita tetap semangat untuk beribadah, meskipun lapar dan lelah. Saat menjalankan tugas, Tax Auditor mungkin saja berhadapan dengan kondisi yang tidak nyaman. Pekerjaan bertumpuk, sementara waktunya mepet. Tax Auditor dapat mengambil pelajaran dari semangat orang berpuasa untuk menyelesaikan pekerjaan di tengah kesulitan.
  6. Menahan nafsu. Sejatinya, puasa adalah menahan hawa nafsu. Hal-hal yang halal seperti makan dan minum menjadi terlarang ketika berpuasa. Apalagi hal-hal yang haram. Puasa Ramadhan mengajarkan Tax Auditor untuk dapat menahan hawa nafsunya yang merugikan saat menjalankan tugas.
  7. Mengendalikan perasaan. Selama puasa kita diminta dapat mengendalikan emosi, termasuk tidak mudah mengumbar kemarahan. Tekanan pekerjaan yang berat dapat menyebabkan Tax Auditor kehilangan kendali. Dengan berpuasa, Tax Auditor dapat berlatih untuk mengendalikan perasaannya, sehingga tidak sampai menghambat kelancaran pekerjaan.

7 Pelajaran dari Puasa Ramadhan Untuk Tax Auditor 7 Pelajaran dari Puasa Ramadhan Untuk Tax Auditor Reviewed by ahmad muzaini on Friday, July 25, 2014 Rating: 5

1 comment:

Chicago Tax Attorney said...

The decision to conduct a field audit can be taken in order to verify whether the taxpayer has correctly fulfilled the obligations for VAT.

Pinterest Gallery

Powered by Blogger.